Kalimatmajemuk hubungan tujuan memiliki ciri yaitu terdapat kata agar, supaya, biar dan kata lainnya yang mencerminkan sebuah tujuan. Contoh- contoh kalimat majemuk hubungan tujuan dapat dilihat sebagai berikut: Ninditidur lebih awal agar bisa bangun pagi. Juniarrajian membersihkan genangan air supaya tidak menjadi tempat tinggal nyamuk. Katapenghubung yang digunakan dalam hubungan tujuan ini adalah Agar, supaya, untuk dan biar. Contohnya : Kamu harus rajin belajar agar kamu bisa lulus di universitas terbaru. Ayah membelikan ku sepeda baru supaya aku rajin belajar. Ibu membelikan buku untuk adik belajar; 4 - Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Konsesif Pertanyaan Kalimat berikut yang memlilki hubungan tujuan adalah . Biarpun sudah berulang-ulang dinasihati, Ia tetap saja tidak mau mengubah perilakunya. Kita harus menjalin kesatuan dan persatuan bangsa di negara yang kita cintai ini. Anda harus banyak berlatih menjawab soal-soal latihan agar memperoleh nilai yang baik. Daripenjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah a. agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar. Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar. Karenaitu, keberadaan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang disusun oleh Tim pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan ini sangat bermanfaat bagi Civitas Akademika untuk dipedomani sehingga dapat menghasilkan karya-karya ilmiah yang berkualitas. Dengan kehadiran buku pedoman ini diharapkan aktifitas penulisan karya ilmiah baik berupa BhKNJ9. - Konjungsi sebab sering juga disebut konjungsi kausal. Jenis konjungsi ini berkaitan dengan kata penghubung konjungsi akibat atau konsekutif. Keduanya saling berkaitan, karena konjungsi sebab maupun akibat, digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa yang terjadi atas sebab konjungsi sebab kausal Dilansir dari buku Metamorfosis Teks Eksplanasi dalam Kehidupan 2020 karya Rizka Desriani dkk, pengertian konjungsi kausal bisa dipahami dari arti kata konjungsi dan kausal. Konjungsi adalah kata penghubung antarkata, ungkapan, maupun kalimat, yang tidak memiliki tujuan atau maksud lainnya. Sementara kausal adalah sesuatu yang sifatnya menyebabkan suatu kejadian atau bersifat saling demikian, konjungsi kausal adalah kata penghubung yang dipakai untuk menjelaskan suatu hal yang sifatnya menyebabkan sebuah kejadian. Baca juga Konjungsi Akibat Konsekutif Pengertian dan Contoh Kalimatnya Konjungsi sebab merupakan kata hubung untuk menjelaskan suatu peristiwa atau tindakan yang terjadi karena sebab tertentu. Contoh kalimat konjungsi sebab kausal Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan 2018, contoh konjungsi sebab adalah sebab itu, sebab, karena, dan oleh karena itu. Supaya lebih memahaminya, berikut 10 contoh halimat konjungsi sebab kausal Ayah tidak mengizinkan aku pergi karena khawatir dengan kesehatanku. Matanya terlihat bengkak sebab ia menangis semalaman tanpa henti. Bina sangat bahagia ketika memakan kue tar, sebab itu ia terlihat sangat lahap. Setelah membaca buku itu, aku sangat termotivasi. Oleh karena itu, aku akan belajar sekeras mungkin agar sukses. Mail mendapat nilai ujian yang bagus, karena ia rajin belajar. Aku sangat malas pergi sebab kondisi cuaca sedang hujan. Dian sangat malu ketika bertemu kekasihnya, sebab itu wajahnya terlihat sangat merah. Lena telah menyelesaikan semua tugas yang diberikan gurunya. Oleh karena itu, ia terlihat sangat bahagia saat menonton film. Theo terlambat berangkat ke kentor karena bangun kesiangan. Ia sangat kecewa dengan keputusan ibunya, sebab tidak diperbolehkan membeli album artis kesukaannya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Contoh Konjungsi Tujuan yang Benar adalah Begini, Foto Unsplash/Jan Kahánek Terdapat beberapa konjungsi di dalam bahasa Indonesia, salah satunya konjungsi subordinatif tujuan. Pengertian dan contoh konjungsi tujuan yang benar adalah konjungsi yang menggabungkan 2 klausa atau lebih di dalam 1 kalimat yang mengandung hubungan tujuan di dalamnya. Pengertian Konjungsi Tujuan Pengertian konjungsi tujuan adalah kata hubung yang menjelaskan tujuan atau maksud dari suatu peristiwa. Karena mengandung hubungan tujuan, maka salah 1 dari 2 atau beberapa klausa itu merupakan anak kalimat dari buku Master Bahasa Indonesia Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap, Ainia Prihantini, 201523, kata hubung yang umum digunakan di dalam kalimat konjungsi subordinatif tujuan adalah biar, untuk, agar, demi, supaya, dan Contoh Konjungsi Tujuan yang Benar adalah Begini Contoh Konjungsi Tujuan yang Benar adalah Begini, Foto Unsplash/Marcos Paulo Prado Inilah beberapa contoh konjungsi tujuan di dalam kalimat Semangatlah di dalam belajar dan berkarya biar hidupmu kelak bermanfaat bagi banyak sengaja mengikuti kursus bahasa Inggris terbaik di kotanya supaya kemampuan bahasa Inggrisnya harus minum air mineral secara teratur supaya kulit kita tidak jadi kering dan sengaja mengambil semester pendek supaya bisa lebih cepat lulus berlatih sepak bola dengan tekun supaya dia bisa masuk ke klub sepak bola seminar startup itu diadakan untuk para mahasiswa yang hendak mendirikan sebuah perusahaan rintisan usai lulus kuliah bandeng sebaiknya dikukus biar tulang-tulangnya tidur lebih awal supaya tidak bangun kesiangan keesokan harus berlatih keras agar dirinya lolos di dalam pertandingan bulu tangkis nanti harus minum obat dengan teratur supaya lekas ayah bekerja mati-matian demi menyekolahkan belajar bahasa Inggris agar kelak bisa diterima di perusahaan menghadiahkan sebuah kalung mutiara yang sangat cantik untuk ibu agar ibu bisa berbahagia di hari ulang tahunnya berlatih vokal agar bisa menjadi penyanyi yang sukses dan terkenal saat dewasa harus rutin meminum obatnya 3 kali sehari agar bisa lekas sembuh dari penyakit yang dapat disimpulkan bahwa konjungsi tujuan di dalam bahasa Indonesia digunakan ketika kamu ingin menulis atau mengatakan suatu kata dengan tujuan yang jelas.BRP Daftar Isi Jenis-jenis Kata Penghubung 1. Kata Penghubung Intrakalimat a. Konjungsi Koordinatif b. Konjungsi Subordinatif 2. Kata Penghubung Antarkalimat 3. Kata Penghubung Antarparagraf Fungsi Kata Penghubung dan Contohnya 1. Menyatakan Gabungan 2. Menyatakan Waktu 3. Menyatakan Pertentangan 4. Menyatakan Tujuan 5. Menyatakan Sebab 6. Menyatakan Akibat 7. Menyatakan Syarat 8. Menyatakan Tak Bersyarat 9. Menyatakan Pilihan 10. Menyatakan Perbandingan 11. Menyatakan Urutan 12. Menyatakan Pembenaran 13. Menyatakan Menguatkan 14. Menyatakan Pembatasan 15. Menyatakan Penjelas Makassar - Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung. Konjungsi seringkali digunakan dalam berbagai jenis buku 'Teks dalam bahasa Kajian Struktur dan Kebahasaan' oleh Taufiqur Rahman dijelaskan bahwa kata penghubung adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru. Adapun kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf. Dalam jurnal Konjungsi Bahasa Indonesia Suatu Tinjauan oleh Kasni Atmo Sukarta dijelaskan bahwa kata penghubung merupakan kata yang bertugas menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan mengetahui pengertian kata penghubung, berikutnya adalah memahami jenis-jenis dan contohnya. Simak penjelasannya berikut Kata Penghubung IntrakalimatKata penghubung intrakalimat atau antarklausa adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Dalam antarklausa juga ada dua jenis kata penghubung yaitua. Konjungsi KoordinatifKonjungsi Koordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sederajat, diantaranya dan, atau, tetapi, sedangkan, melainkan, lalu, kemudian, pergi ke pasar dan ayak pergi ke anak yang pintar, tetapi agak malas ke Konjungsi SubordinatifKonjungsi Subordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya. Berikut jenis-jenis konjungsi subordinatifHubungan waktu Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil, setaya, selagi, selama, sehingga, sampaiHubungan syarat Jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakalaHubungan pengandaian Andaikan, sekiranya, seandainya, seumpamanyaHubungan tujuan agar, biar, supayaHubungan konsesif Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipunHubungan pemiripan Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksanaHubungan sebab Sebab, karena, oleh karenaHubungan akibat Sehingga, sampai-sampai, makanyaHubungan penjelasan BahwaHubungan cara Dengan2. Kata Penghubung AntarkalimatJenis kata penghubung yang kedua adalah konjungsi antarkalimat yang memiliki fungsi menghubungkan kalimat yang satu dan lainnya. Adapun fungsi dari kata penghubung antarkalimat yakniMenyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda atau pun bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Misalnya biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/ kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya. Misalnya Kemudian, sesudah itu, setelah itu, adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya. Misalnya tambahan pula, lagi pula, selain kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya keadaan yang sebenarnya. Misalnya sesungguhnya, keadaan yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya malahan, keadaan pertentangan dengan keadaan sebelumnya. Misalnya akan tetapi, namun, kecuali konsekuensi. Misalnya dengan akibat. Misalnya oleh karena itu, oleh sebab kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya sebelum itu3. Kata Penghubung AntarparagrafJenis kata penghubung yang ketiga adalah konjungsi antarparagraf yang berfungsi menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf macam-macam konjungsi yang lazim digunakan dalam hubungan antarparagraf antara lainKonjungsi yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya begitu pula, demikian juga, tambahan lagi, di samping itu, kedua, dan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya bagaimanapun juga, sebaliknya, dan yang menyatakan perbandingan. Misalnya sebagaimana dan sama halnyaKonjungsi yang menyatakan akibat atau hasil. Misalnya oleh karena itu, jadi dan yang menyatakan tujuan. Misalnya untuk maksud itu, untuk mencapai hal itu, dan untuk itulahKonjungsi yang menyatakan intensifikasi. Misalnya ringkasnya, secara singkat, dan pada yang menyatakan waktu. Misalnya sementara itu, dan Kata Penghubung dan Contohnya1. Menyatakan GabunganKata hubung gabungan atau aditif merupakan kata penghubung yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata yang sering digunakan untuk kata hubung ini adalah dan, lagipula, dan sedang menulis dan Ainun memperbaiki Ibu serta Adik akan ke Makassar tahun Menyatakan WaktuKata hubung waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Kata hubung waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak hubung yang biasa digunakan untuk menyatakan waktu adalah apabila, bilamana, ketika, sebelum, sejak, sesudah dan sudah ada di lokasi meliput sejak dini makan ayam goreng yang sebelumnya dibeli di warung depan Menyatakan PertentanganKata hubung pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian yang biasa dipakai pada kata hubung ini adalah tetapi, melainkan, namun, padahal, dan yang ingin kuliah di kampus negeri tetapi tidak punya Eliezer tidak berbohong, melainkan mengatakan Menyatakan TujuanKata hubung tujuan adalah kata penghubung yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan di antaranya adalah guna, untuk, agar, dan memperbaiki laptop untuk membersihkan selokan supaya tidak banjir lagi saat musim hujan Menyatakan SebabKata hubung sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu atau khusus. Kata hubungnya adalah sebab dan terjadi di Makassar karena saluran air tersumbat oleh percaya dengan cerita itu sebab dia sudah pernah Menyatakan AkibatKata hubung akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang kata hubung yang digunakan adalah sehingga, sampai, dan malam belajar akibatnya dia tidak naik dan Nisa terlalu asyik menulis berita di kantor sampai mereka lupa waktu makan Menyatakan SyaratKata hubung syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya hubung yang sering digunakan adalah jika, apabila, kalau, dan siswa pasti naik kelas kalau rajin belajar dan mengerjakan akan ke sekolah jika Andika menjemputnya di Menyatakan Tak BersyaratKata hubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah walaupun, meskipun, dan dan Ainun tetap ke sekolah walaupun hujan tetap demo di jalan biarpun Rektor Menyatakan PilihanKata hubung pilihan atau disjungtif adalah bentuk kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata yang biasa digunakan adalah atau, ataupun, mau makan bakso atau nasi pagi, siang maupun malam, kerjanya hanya menulis Menyatakan PerbandinganKata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai di antaranya adalah seperti, bagai, ibarat, dan kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah selalu lambat seperti Menyatakan UrutanKata hubung ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai di antaranya adalah mula-mula, lalu dan dulu menteganya, setelah itu baru kemudian masukkan mampir ke Makassar terlebih dahulu lalu baru kita ke Menyatakan PembenaranKata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, biar, dan tetap pergi bermain bola meskipun dilarang sama tetap rajin belajar walaupun ujian semester masih Menyatakan MenguatkanKata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebelumnya. Contoh kata yang sering dipakai adalah bahkan, apalagi, yaitu, dan Urwa adalah orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang tempat liburan favoritnya, yaitu hutan, laut dan Menyatakan PembatasanKata hubung ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan atau kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah kecuali, selain, dan tidak boleh pulang kecuali mereka sudah menyelesaikan tugas karyawan kantor, yang lain dilarang Menyatakan PenjelasKata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. Kata yang sering dipakai diantaranya adalah guru yakin bahwa Ainun bukan pencuri bilang bahwa Ayah akan pulang pekan depan dari Jakarta. Simak Video "6 Mobil Rombongan Jemaah Haji Terlibat Kecelakaan Beruntun di Gorontalo" [GambasVideo 20detik] hsr/alk Konjungsi subordinatif hubungan tujuan merupakan salah satu jenis konjungsi subordinatif yang menggabungan dua klausa dalam satu kalimat yang mengandung hubungan tujuan di dalamnya. Adapun kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi ini adalah biar, untuk, agar, dan supaya. Agar pembaca lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh konjungsi subordinati hubungan tujuan dalam kalimat di bawah ini! Andi sengaja mengambil semester pendek supaya dia cepat lulus kuliah. Jaka sengaja naik ojek berbasi aplikasi agar dia cepat sampai ke tempat kerjanya. Ayahnya sengaja menyuruhnya merantau biar dia bisa belajar hidup mandiri. Marlina berangkat ke sekolah lebih pagi supaya dia tidak terlambat sampai ke sekolah. Aku mesti minum obat secara teratur supaya badanku lekas sembuh. Amir mengikuti rajin mengikuti bimbel agar bisa masuk ke perguruan tinggi negeri dambaannya. Aku mesti pulang lebih cepat supaya tidak dimarahi Ibuku. Dia sengaja mengikuti kursus bahasa Inggris supaya kemampuan bahasa Inggrisnya meningkat. Ibu sengaja membeli banyak bahan masakan agar persediaan bahan masakan di rumah tidak cepat habis. Rahmi datang ke tempat pembelian tiket lebih pagi agar dia tidak berdesak-desakkan saat mengantre membeli tiket. Pricil mengambil kelas karyawan agar dia bisa berkuliah sambil juga bekerja. Ibu membeli banyak bahan makanan untuk keperluan sehari-hari. Fahmi sengaja memakai masker agar flu yang dia derita tidak menular ke orang lain. Ayam itu sengaja direbus terlebih dahulu biar bumbu-bumbunya meresap dan tulang-tulangnya melunak. Egi berlatih sepakbola dengan tekun supaya dia bisa masuk ke tim sepakbola impiannya. Paman membeli beberapa potong kayu untuk dibuat menjadi kandang ayam-ayamnya. Literasi media daring perlu dilakukan agar masayrakat dapat membaca informasi dari media daring secara bijak. Acara seminar itu diadakan untuk para mahasiswa yang hendka membuat sebuah perusahaan rintisan setelah lulus kuliah nanti. Pak Bambang memberlakukan hukuman bagi karyawannya yang terlambat supaya para karyawannya lebih disiplin dan tepat waktu datang ke kantor. Adik menyisihkan sebagian uang sakunya untuk dia tabung di celengan plaastik miliknya. Sosialisasi itu dilakukan agar masyarakat dapat memahami bahaya penyakit campak dan Rubella. Harga barang-barang itu sengaja didiskon biar para pengunjung tertarik dan membeli barang-barang tersebut. Ayah menyuruh kami menghemat uang saku kami supaya kami tidak menjadi orang yang boros dalam membelanjakan uang. Dokter menyuruhku istirahat selama beberapa hari supaya kondisi kesehatanku bisa membaik. Arini berkuliah di luar negeri supaya dia bisa mengenal kebudayaan negara lain selain Indonesia. Para pemuda dilibatkan dalam kerja bakti kali ini supaya mereka bisa belajar bagaimana berkontribusi di lingkungan mereka sendiri. Pak Burhan sengaja mencari pekerjaan sampingan agar penghasilan yang dia dapat bisa jauh lebih besar. Afrizal melanjutkan jenjang pendidikannya ke S2 agar dia bisa menjadi dosen selepas lulus S2 nanti. Demikianlah beberapa contoh konjungsi subordinatif tujuan dalam kalimat. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh atau pembahasan lain mengenai konjungsi, maka pembaca bisa membuka artikel contoh konjungsi subordinatif hubungan waktu, contoh konjungsi antar paragraf, contoh kalimat konjungsi kronologis, contoh kalimat konjungsi temporal, serta konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat. Semoga bermanfaaat dan mampu menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai konjungsi khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih. arti, contoh, fungsi, macam, makna, pengertian, penggunaan ← Previous Next → Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Tujuan 5 700 695 11 Hubungan tujuan adalah hubungan yang memiliki makna tujuan dari suatu kehendak. Berdasarkan tabel terdapat sebelas pasangan kalimat yang memiliki hubungan tujuan. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 6-7 Padahal, ia sudah memasang tulisan besar di dinding tersebut “Jangan Kencing di Sini!”. Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. 6 Padahal, ia sudah memasang tulisan besar di dinding tersebut “Jangan Kencing di Sini!”. 7 Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. Analisis Kalimat 6 dan 7 memiiki hubungan tujuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 7, yaitu, Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. Meskipun sudah memasang tulisan larangan untuk kencing di dinding pembatas tempat parkir, dinding tersebut tetap saja dikencingi. Berdasarkan kalimat 6 dan 7 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan tujuan. Contoh 2 Wacana 2 kalimat 92-93 Namun, ia tak melihat lelaki di dalam mimpinya. Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. 92 Namun, ia tak melihat lelaki di dalam mimpinya. 93 Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. Analisis Kalimat 92 dan 93 memiliki hubungan tujuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 93, yaitu, Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. Lelaki yang dicari Maya tidak berada di pantai, akan tetapi ia tetap menunggu hingga matahari terbenam. Berdasarkan kalimat 92 dan 93 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan tujuan. Hubungan Kondisi Tabel Tabel Kategori Hubungan Kondisi Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Kondisi 5 700 695 81 Hubungan tujuan adalah hubungan yang memiliki makna alasan atau kemungkinan dari suatu keadaan yang terjadi. Berdasarkan tabel terdapat 81 pasangan kalimat yang memiliki hubungan kondisi. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 3-4 Satu peristiwa terus dikenangnya, sebab peristiwa paling menyakitkan selalu merupakan yang paling gampang untuk diingat, terjadi pada suatu sore. Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. 3 Satu peristiwa terus dikenangnya, sebab peristiwa paling menyakitkan selalu merupakan yang paling gampang untuk diingat, terjadi pada suatu sore. 4 Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. Analisis Kalimat 3 dan 4 memiiki hubungan kondisi. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 4, yaitu, Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. Si Batu dapat melupakan waktu terjadinya peristiwa yang menyakitkan baginya, namun ia tidak akan melupakan rincian kejadiannya karena peristiwa yang sangat menyakitkan selalu mudah untuk diingat. Berdasarkan kalimat 3 dan 4 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan kondisi. Contoh 2 Wacana 4 kalimat 25-26 Tak ada yang istimewa dengan sentuhan itu. Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. 25 Tak ada yang istimewa dengan sentuhan itu. 26 Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. Analisis Kalimat 25 dan 26 memiiki hubungan kondisi. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 26, yaitu, Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. Sasha merasa tidak ada yang istimewa dari ciuman Matta di pipi dan bibirnya. Ia bahkan lupa apakah permah pada suatu masa ciuman tersebut memberinya kehangatan dan gelora. Berdasarkan kalimat 25 dan 26 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan kondisi. Hubungan Pengakuan Tabel Tabel Kategori Hubungan Pengakuan Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Pengakuan 5 700 695 79 Hubungan pengakuan adalah hubungan yang memiliki makna proses atau cara mengakui sesuatu karena kegiatan seseorang mendapat tanggapan atau apresiasi dari orang lain. Berdasarkan tabel terdapat 81 pasangan kalimat yang memiliki hubungan kondisi. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 6-7 Begini. Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, lalu menggelindingkannya ke dalam perahu. 6 Begini. 7 Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, lalu menggelindingkannya ke dalam perahu. Analisis Kalimat 6 dan 7 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 7, yaitu, "Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, selanjutnya menggelindingkannya ke dalam perahu". Si Batu mengakui bahwa ia melihat seorang lelaki menyeret seorang perempuan yang sedang sekarat ke tepi sungai dan menggelindngkannya ke dalam perahu. Berdasarkan kalimat 6 dan 7 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan pengakuan. Contoh 2 Wacana 2 kalimat 4-5 Lebih menyakitkan, kekasihnya pergi meninggalkannya untuk seorang perempuan yang sangat ia kenal. Sahabatnya sendiri. 4 Lebih menyakitkan, kekasihnya pergi meninggalkannya untuk seorang perempuan yang sangat ia kenal. 5 Sahabatnya sendiri. Analisis Kalimat 4 dan 5 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 5, yaitu, "Sahabatnya sendiri." sebagai pengakuan dari potongan kalimat 4 yaitu, "…perempuan yang sangat ia kenal." Berdasarkan kalimat 4 dan 5 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan pengakuan. Contoh 3 Wacana 4 kalimat 67-68 Seseorang ada yang kencing di sana. Namun, tampaknya hanya seorang. 67 Seseorang ada yang kencing di sana. 68 Namun, tampaknya hanya seorang. Analisis Kalimat 67 dan 68 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 68, yaitu, "Namun, tampaknya hanya seorang". Sasha mengakui bahwa masih ada yang mengencingi dinding pembatas tempat parkir di dekat tokonya, akan tetapi ia menyadari bahwa hanya satu orang yang melakukan hal tersebut. Rangkuman Data Berdasarkan deskripsi data yang telah diuraikan, diperoleh rangkuman data dari lima buah cerita pendek yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen yang berjudul Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi karangan Eka Kurniawan yang telah dianalisis, yaitu sebagai berikut Berdasarkan tabel terdapat dua hubungan koherensi wacana, yaitu hubungan penambahan dan hubungan sebab-akibat. Hubungan penambahan terdiri dari 98 buah hubungan konjungsi penambahan, 6 buah hubungan konjungsi pilihan, 60 buah hubungan konjungsi perlawanan, 39 buah hubungan konjungsi urutan, 2 buah hubungan konjungsi pertentangan, 16 buah hubungan konjungsi temporal, 6 buah hubungan konjungsi perbandingan, 8 buah hubungan konjungsi sebab, 1 buah hubungan konjungsi syarat, 7 buah hubungan konjungsi tak bersyarat, 10 buah hubungan konjungsi pengandaian, 4 buah hubungan konjungsi pengantar objek, 3 buah hubungan konjungsi cara, dan 1 buah hubungan konjungsi perkecualian. Selain itu, hubungan sebab-akibat juga terdiri dari 145 buah hubungan sebab, 76 hubungan alasan, 50 buah hubungan maksud, 127 buah hubungan konsekwensi, 11 buah hubungan tujuan, 81 hubungan kondisi, dan 79 buah hubungan pengakuan. Data tersebut menghasilkan persentase kemunculan hubunga koherensi wacana dari lima buah cerpen karangan Eka Kurniawan dengan total 100%, dengan rincian sebagai berikut 11,8% hubungan konjungsi penambahan, 0,72% hubungan konjungsi pilihan, 7,2% hubungan konjungsi perlawanan, 4,6% hubungan konjungsi urutan, 0,24% hubungan konjungsi pertentangan, 1,9% hubungan konjungsi temporal, 0,72% hubungan konjungsi perbandingan, 0,96% hubungan konjungsi sebab, 0,12% hubungan konjungsi syarat, 0,84% hubungan konjungsi tak bersyarat, 1,2% hubungan konjungsi pengandaian, 0,48% hubungan konjungsi pengantar objek, 0,36% hubungan konjungsi cara, 0,36% hubungan konjungsi perkecualian, 17,47% hubungan sebab, 9,16% hubungan alasan, 6,02% hubungan maksud, 15,3% hubungan konsekwensi, 1,32% hubungan tujuan, 9,75% hubungan kondisi, dan 9,51% hubungan pengakuan. Beberapa hubungan yang tidak ditemukan dalam penelitian koherensi wacana pada lima buah cerpen karangan Eka Kurniawan yaitu, hubungan konjungsi pendampingan, hubungan konjungsi gabungan, hubungan konjungsi akibat, hubungan konjungsi harapan, hubungan konjungsi perluasan, dan hubungan konjungsi pengantar wacana.

kalimat berikut yang memiliki hubungan tujuan adalah